Rabu, 29 April 2020

MERANCANG DESIGN PEMBELAJARAN MODERN*


Oleh : Dr. PAIDI, S.Pd, M.TPd

Salah satu tujuan dari Pendidikan Nasional adalah “Mengembangkan kualitas sumber daya manusia, terarah, terpadu dan menyeluruh melalui berbagai upaya produktif dan kreatif oleh seluruh komponen bangsa, agar generasi muda dapat berkembang secara optimal sesuai dengan potensinya”. (Sisdiknas)

Tentunya tujuan dari pendidikan nasional ini dapat dijadikan landasan yang kuat didalam menciptakan sumber daya manusia yang memiliki daya saing dan mampu menjadi pemenang didalam persaingan global. Sumber daya manusia yang mampu bersaing di kancah internasional merupakan sumber daya manusia yang memiliki kualitas dan kunggulan di dalam pendidikannya.

Terlebih saat ini dunia sedang menghadapi bencana besar berupa wabah virus Covid-19 yang sudah melanda lebih dari 100 negara di dunia. Menyikapi kondisi tersebut, pendidikan sebagai salah satu ujung tombak kemajuan bangsa harus mendesain model pembelajaran yang mampu menjawab keadaan saat ini dan tentunya diterima oleh masyarakat pada umum nya.

Saat ini salah satu solusi yang ditawarkan didalam pembelajaran agar tetap efektif adalah dengan menerapkan pelaksanaan pembelajaran Blended Learning. Pengembangan system Blended Learning Berbasis Handphone (BLISH) ini, diadaptasi dari The Systematic Design of  Instruction (8th ed) karya Dick and Carey.

Secara umum Proses perancangan desain pembelajaran terdiri dari 11 langkah, diantaranya :

Langkah 1
:
Pengumpulan data dan informasi; kita perlu mendapatkan data dan informasi guna mendapatkan masukan dari siswa atau pengguna atas materi-materi yang dianggap sulit atau perlu dipelajari lebih lanjut,
Langkah 2
:
Mengidentifikasi kebutuhan peserta didik; berdsarkan data yang didapat dari langkah 1 selanjutnya kita perlu membuat identifikasi kebutuhan peserta didik terhadap mata pelajaran atau bahan yang akan kita rancang,
Langkah 3
:
Melakukan Analisis Instruksional; berdasarkan data langkah 2 selanjutnya kita mulai membuat analisis instruksional/pembelajaran mata pelajaran yang akan kita rancang,
Langkah 4

:
Melakukan Analisis Karakteristik Peserta Didik; seorang perancang perlu mendapatkan gambaran karakteristik peserta didik yang akan menjadi target atau pemakai buku yang kita rancang,
Langkah 5
:
Merumuskan Tujuan Instruksional Khusus; Membuat rumusan tujuan instruksional khusus, penggunaan istilah Instruksional disini berdasarkan sumber asli yang di karang oleh Dick & Carrey yaitu Instructional,
Langkah 6
:
Menyusun Instrumen Tes; Melakukan penyusunan tes,
Langkah 7

:
Menyusun Strategi Instruksional; Membuat perencanaan strategi instruksional atau pembelajaran yang akan digunakan (dalam hal ini yang dirancang adalah Pembelajaran Blended Learning),
Langkah 8

:
Mengembangkan dan memilih bahan instruksional; Mengembangkan dan memilih bahan instruksional. Bahan pembelajaran yang dirancang dapat dibedakan menjadi 2 yaitu bahan tercetak dan bahan online. Dalam hal perancangan bahan pembelajaran (buku) dapat digunakan teori Rothwel dan untuk bahan online dapat menggunakan teori hannafin,
Langkah 9







Langkah 10

Langkah 11
:







:

:
Melakukan Revisi; setelah draf bahan tersedia (langkah 9) selanjutnya perlu dilakukan evaluasi formati sebagai berikut : 1. one to one expert, yaitu dengan melibatkan 4 orang pakar (pakar desain, pakar media, pakar materi, pakar bahasa), 2 one to one learner (melibatkan 3 orang siswa berdasarkan siswa peringkat atas, menengah, dan bawah), 3. Evaluasi small group melibatkan sekitar 9 siswa yang berasal dari kelompok menengah dan bawah, 4. Field Trial yaitu tahap uji coba luas dengan melibatkan siswa sekitar 30 orang yang berasal dari kelompok atas, menengah, dan bawah,
Melakukan evaluai formatif; khusus untuk langkah ini sifat nya tidak harus dilakukan karena harus dilakukan oleh pihak lain,
Merancang dan Mengem bangkan Evaluasi Sumatif: tes sumatif dalam konsep desain ini adalah penilaian oleh lembaga lain (eksternal) atas kelayakan bahan yang dibuat oleh si perancang buku tersebut.

Demikianlah 11 langkah Desain Pembelajaran dengan menggunakan Blended Learning semoga bermanfaat.


Sekilas tentang Pemateri

Pemateri lahir di Bantul, 01 Januari 1971, saat ini beralamat di  Jln. Timur Indah V No. 39 RT. 19  Kelurahan Sidomulyo Kota Bengkulu 38229. Mengemban jabatan sebagai Kepala SMKN 4 Kota Bengkulu dan Ketua MKKS SMK Provinsi Bengkulu.

Beliau merupakan lulusan S3 Prodi Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Jakarta. Peraih Satyalancana Karya Sapta X tahun dari Presiden Republik Indonesia tahun 2016 dan menjadi Instruktur Nasional Pelatihan Kurikulum 2013 dari Mendikbud tahun 2016.

Pemateri Memiliki 2 Jurnal Internasional yaitu : 
1.    Utilization Of Mobile Phones To Apply Blended Learning At Higher Education: Computer Subject at State Vocational Hight School 1 Bengkulu oleh Paidi & Basuki Wibawa, International Jounal Of Engineering & Technology (IJET), (2018).
2.   The Developnen Of Blended Learning Based On Handphone for Computer System Subject on XI Grade of SMKN 1 Bengkulu City,  Humanities & Social Sciences Reviews eISSN: 2395-6518, Vol 7, No 3, 2019, pp 497-502.

*materi ini diresume oleh Zaky Anshari (Guru SMA Muhammadiyah 25 Pamulang)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menerbitkan Buku Ajar Bersama Penerbit Andi

RESUME KEGIATAN BELAJAR MENULIS GELOMBANG 10 oleh : Joko Irawan Mumpuni Assalamu’alaikum Wr Wb Alhamdulillah hari ini kita...