Rabu, 06 Mei 2020

Terbitkan Bukumu, Catatkan Sejarah Melalui Jurus 4R


RESUME KEGIATAN BELAJAR MENULIS GELOMBANG 10
disampaikan oleh : Farrah Dina, M.Sc






Sebuah penantian di Rabu siang, tanpa terasa puasa Ramadhan sudah masuk di hari ke 13 yang artinya sudah hampir setengah bulan kita menjalankan puasa di Ramadhan tahun ini, semoga sudah ada pahala yang bertambah dari seluruh rangkaian ibadah yang telah dijalankan dan yang pasti harus jelas bertambah adalah karya nyata. Lalu apa hubungannya dengan kalimat diawal tulisan yang bertuliskan penantian di Rabu siang?, maksudnya adalah siang ini saya menanti kelas online berikutnya dari Belajar Menulis bersama PGRI. Dari hari ke hari tema nya semakin bagus dan membuat saya menjadi semakin semangat untuk menulis. 

Pemateri kita siang ini adalah ibu Farrah Dina, beliau adalah pendiri dari Tangga Edu sebuah yayasan yang bergerak dibidang pendidikan. Saat ini beliau sudah menulis 20 judul buku yang berkaitan dgn pendidikan utk guru & orang tua serta buku-buku bergambar untuk anak. Beliau adalah lulusan Institut Pertanian Bogor dan State University of New York, College at Buffalo, dan pada tahun 2014 mendapatkan beasiswa dari Kementrian Pendidikan Jepang (Monbukagakusho) untuk program Teacher Training. 

Baik kawan-kawan pembaca, langsung saja ya kita mulai, semoga resume yang saya buat ini dapat membawa pesan yang bermanfaat untuk kita semua. Membaca buku itu sama hal nya kita berbicara dengan orang-orang bijak di massa lalu, dan pastinya setiap manusia ingin dikenang dan ingin mencatatkan sebuah sejarah didalam hidupnya. Menerbitkan sebuah buku adalah salah satu jalan untuk bagaimana pikiran kita, perasaan kita abadi hingga sepanjang massa, dan tentunya dikenang untuk jangka waktu yang lama.

Saat ini masalahnya menerbitkan buku dengan membuat buku adalah dua hal yang berbeda. Membuat buku saat ini bisa dilakukan oleh siapa saja, tapi menerbitkan buku kemudian diterbitkan oleh penerbit-penerbit besar, itu merupakan sebuah akibat dari karya yang baik. Namun Jangan jadikan itu sebagai awal, tujuan atau rencana, melainan jadikan itu sebagai sebuah tantangan. Yang paling penting adalah bagaimana kita menulis dan menuangkan pikiran kita karena kita ingin di ingat sepanjang massa, dan penerbitan buku adalah sebagai sebuah akibat. Saat ini cara menerbitkan buku banyak sekali, yang menjadi faktor utama adalah bagaimana kita mulai membuat karya lalu mengasahnya menjadi sebuah intan, menjadi sebuah berlian yang nanti nya itu akan sangat bermanfaat bagi masyarakat dan sebagai akibatnya buku kita akan diterbitkan.

Didalam kesempatan ini pemateri merangkum kiat suskes menulis dengan istilah 4 R, yaitu;  Renjana, Rutin, Review, dan Ruang bagi pembaca.

Kita bahas satu persatu ya, R yang pertama adalah Renjana, Renjana adalah bahasa Indonesia dari passion, passion itu adalah sesuatu yang sangat menarik buat kita, sesuatu yang menjadi pikiran kita, dan sesuatu hal yang jika kita melakukannya itu terasa mudah dan menyenangkan. Jadi kita harus memulainya dengan sesuatu yang sesuai dengan rencana kita.

Apapun itu mulailah dengan sesuatu yang kita kuasai, karena dengan begitu segala sesuatu nya akan menjadi lebih mudah. Cara paling mudah agar kita terus termotivasi didalam menulis adalah, bagaimana kita merasa sukses untuk melakukan sesuatu, sesuatu tersebut ya tulisan kita sendiri. Jadi agar mudah maka tentukan dulu renjana kita dimulai dari paling mudah, misalkan kita suka makan, maka kita bisa membuat review tentang makanan, kita suka nonton Youtube, maka kita bisa membuat review tontotnan youtube tersebut.

Pada awalnya, pemateri memulai dengan menulis tentang buku-buku pendidikan untuk orang tua dan guru, buku tersebut ia tulis bersama mentor dan kemudian diterbitkan. Setelah itu, berdasarkan pengalaman pribadi yang menjadi renjana dari pemateri adalah bagaimana membuat buku anak, karena pada saat itu mencari buku anak itu sulit dan buku-buku anank yang berkualitas itu biasanya impor, harga nya mahal, dan jika diterjemahkan ada konteks-konteks yang tidak tepat. Sehingga sangat menjadi passion pemateri untuk menciptakan buku-buku anak yang berkualitas tapi sangat terjangkau.

Kemudian R yang kedua adalah Rutin, rutin disini bukan hanya rutin menulis, tapi yang lebih penting lagi adalah rutin membaca. Karena jika rutin membaca itu akan menjadi sesuatu yang otomatis sehingga kita pun akan memiliki frame apapun yang kita lihat, apapun yang kita dengar kita ingin menjadikannya sebuah bahan bacaan, sehingga kita akan selalu termotivasi untuk menulis. Ketika kita banyak membaca, kepala kita akan dipenuhi oleh berbagai kosakata yang ingin dikeluarkan dalam bentuk tulisan.

Kosakata didalam membaca tidak sama dengan kosakata lisan. Kosakata membaca kecenderungannya sangat berkaitan dengan kosakata menulis, tidak demikian dengan kosakata lisan. Ketika kita mendengar, kita memiliki kecenderungan untuk ingin mengeluarkannya kembali dalam bentuk kata-kata lisan, tapi jika kita membaca, maka keinginan kita adalah menerjemahkan kosakata tersebut kedalam bentuk tulisan yang lain.

Kawan-kawan semua, menulis itu bisa dimana saja dan kapan saja, ini ada rumus dari pada penulis yang telah sukses, semoga bisa kita terapkan ya. Rumusnya adalah; “penulis hebat adalah mereka selalu menyiapkan waktu khusus dan tempat khusus untuk terus menulis, sehingga terbentuk frame didalam otaknya ketika dia berada di waktu itu, ditempat itu, itu adalah saatnya dia mengeluarkan tulisannya”. 

So,menulis itu bisa dimana saja, kapan saja, dan tentang apapun. Apapun yang kita lihat, apapun yang kita rasakan harus kita tuliskan, jika kita tidak sempat menulis maka kita bisa merekamnya, manfaatkan kemajuan teknologi saat ini untuk menunjang proses dan kualitas isi tulisan kita. Karena suatu hari nanti jika kita ingin menulis makan kita harus mengumpulkan yang berserakan tersebut, jadi catat dimanapun kalau tidak sempat mencatat maka rekam dimanapun. Jangan lupa ya, hehe…

Hal diatas juga berkaitan erat dengan kata –kata bijak yang menurut saya keren banget, begini kalimatnya “orang yang memendam akan kalah dengan orang yang mengungkapkan, dan orang yang menunggu akan kalah dengan orang yang melakukan”. Jadi? jangan lupa diungkapkan lewat tulisan, dan jangan ditunda-tunda, lakukan segera.

Selanjutnya R yang ketiga adalah Review, setelah kita menulis maka kita perlu mereviewnya, ini merupakan proses terpanjang dalam membuat suatu tulisan. Tahap awal tulislah dulu semua hal yang ingin kita tuangkan dalam bentuk tulisan, tidak perlu diedit dan dilihat berulang-ulang dan biarkan dia mengalir apa adanya. Didalam membuat tulisan akan ada tahap review dan ditahap ini kita bisa melakukan pengulangan dan pengecekan, kita bisa melihat secara detail alur nya. Review penting untuk melihat market kita. Didalam mereview jangan jadikan review dari kita sudah cukup untuk menjadi bahan evaluasi tulisan kita, tapi yang penting adalah review dari pembaca yang akan dituju.

Terakhir R ke empat adalah Ruang bagi pembaca, fungsi nya adalah bertujuan untuk mendapatkan feedback dari pembaca, kita sebagai penulis jangan mengharapkan feedback positif dari pembaca, melainkan yang terpenting adalah feedback yang bersifat negative dari pembaca agar kita bisa  memperbaiki isi dan kualitas tulisan kita. Apa yang harus diperbaiki, apa yang mereka tidak suka, dan lainnya. Namun ruang pembaca ini jangan sampai menghilangkan jati diri si penulis. Karena akan banyak review dari pembaca hal-hal yang tidak kita pikirkan.

Menurut kita tulisan ini sudah oke, tapi dari sisi pembaca bisa saja belum sepenuhnya pas, dan yang perlu diingat adalah seorang penulis tidak ada arti nya tanpa hadirnya pembaca, maka kehadiran pembaca menjadi penting. Karena itu mempublikasikan tulisan di medsos, meminta orang lain untuk membaca, keluarga kita untuk membaca itu adalah hal yang penting, karena ada kepuasan tersendiri ketika ada orang lain yang membaca dan itu yang membuat kita terus termotivasi untuk selalu menulis.

Didalam forum sesi tanya jawab ada beberapa hal yang coba saya rangkum, diantaranya :

Bagaimana kita mengetahui passion kita dengan mudah?
Memang ada orang-orang yang dari awal sudah tau apa bidang menulis yang akan digelutinya dan ada juga yang butuh waktu. Cara paling ampuh adalah dengan terus menulis, nanti akan kelihatan kecenderungan kita. Bahkan, dengan mengumpulkan bank tokoh, situasi, pengalaman ke dalam bentuk rekaman/tulisan pun nanti akan terlihat apa yang menjadi renjana kita. Kita bisa lihat dari bank yang sudah kita kupulkan, apa sih yang menarik untuk kita yang mendorong kita untuk mengungkapkannya, hal itulah yang disebut dengan renjana kita. Cara lain paling mudah mengetahuinya adalah dengan melihat mana tulisan yang paling cepat saya selesaikan dan kita merasa mudah.

Kemudian apa yang harus dilakukan sehingga dapat  menemukan passion kita?
Berawal dari sebuah kebutuhan, kondisi buku-buku dari Indonesia yang tidak memuaskan. Kemudian mencoba untuk menulis buku sendiri dan ternyata itu menyenangkan, tentunya yang lebih menyenangkan lagi adalah ketika kita mampu meberikan solusi terhadap permasalahan yang ada.

Kemudian bagaimana cara mengatur 4 R ini agar menjadi sebuah kesatuan utuh untuk saling melengkapi dalam menulis?
Kunci utamanya adalah LAKUKAN. Dengan melakukan maka kita yakin akan menemukan polanya tersendiri. Yang perlu diingat adalah di awal, tulis dulu apa yang mudah untuk kita, tapi perlu dipaksakan juga agar menjadi rutinitas. Dengan begitu kita akan sangat terbiasa. Saat ingin dipublish kepada orang lain, maka perlu dilakukan review berulang-ulang. Jangan lakukan review saat menulis di awal, karena itu akan membuat kita berkutat dengan banyak hal.

Didalam komponen 4 R, salah satunya adalah Renjana, Renjana ini diletakan di posisi pertama didalam kkomponen tersebut. Mengapa Renjana diletakkan di poin pertama?
Renjana sendiri artinya adalah passion, ketertarikan kita pada satu hal yang kita akan mengerahkan energi kita untuk itu dengan senang hati. Menulis sesuatu yang sesuai dengan renjana kita, itu akan menjadi kekuatan di awal. Manusia memerlukan reward langsung. Saat kita menulis sesuatu yang sesuai dengan minat kita, maka kita akan menikmatinya dan hasilnya pun akan menjadi lebih. Hasil tulisan yang jadi ini menjadi reward sendiri untuk kita sehingga kita akan terus termotivasi untuk menulis. Setelah itu, barulah berkreasi dengan berbagai genre agar kita menguasai  menulis berbagai hal.

Apa yang harus dilakukan agar bisa menghasilkan buku dengan cepat bagi penulis pemula?
Menulis dimulai dari yang mudah menurut kita, tema dan topik yang paling dikuasai. Namun memang  tidak ada yang instan, semua harus melalui proses, dan proses itu akan semakin cepat jika segera memulainya.

Demikian resume ini disampaikan, semoga bermanfaat untuk penulis sendiri, dan untuk teman-teman pembaca pada umumnya.


Terima Kasih dan Tetap Semangat

Zaky Anshari
Guru SMA Muhammadiyah 25 Pamulang

14 komentar:

  1. Memendam kalah dengan orang yg melakukan
    Orang yg menunggu klh dg orang yg melakujan..
    So.. Ayuuk segera lakukan.. Menulis menulis dan menulis

    BalasHapus
  2. mantap, teruslah menulis, sampai menulis menjadi gaya hidup
    kunjungi dan tinggalkan jejak di halobelajarsesuatu.blogspot.com

    BalasHapus
  3. Mantap. Sukses , ayo terbitkn bukunya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Harus banyak belajar pak hehe.. bismillah semoga bisa ya pak

      Hapus
  4. Semoga Puasa Kita diterima oleh Allah SWT www.sarastiana.com

    BalasHapus

Menerbitkan Buku Ajar Bersama Penerbit Andi

RESUME KEGIATAN BELAJAR MENULIS GELOMBANG 10 oleh : Joko Irawan Mumpuni Assalamu’alaikum Wr Wb Alhamdulillah hari ini kita...