RESUME KEGIATAN BELAJAR MENULIS
GELOMBANG 10
disampaikan oleh : Farrah
Dina, M.Sc
Sebuah
penantian di Rabu siang, tanpa terasa puasa Ramadhan sudah masuk di hari ke 13
yang artinya sudah hampir setengah bulan kita menjalankan puasa di Ramadhan
tahun ini, semoga sudah ada pahala yang bertambah dari seluruh rangkaian ibadah
yang telah dijalankan dan yang pasti harus jelas bertambah adalah karya nyata.
Lalu apa hubungannya dengan kalimat diawal tulisan yang bertuliskan penantian
di Rabu siang?, maksudnya adalah siang ini saya menanti kelas online berikutnya
dari Belajar Menulis bersama PGRI. Dari hari ke hari tema nya semakin bagus dan
membuat saya menjadi semakin semangat untuk menulis.
Pemateri
kita siang ini adalah ibu Farrah Dina, beliau adalah pendiri dari Tangga Edu sebuah yayasan yang bergerak
dibidang pendidikan. Saat ini beliau sudah menulis 20 judul buku yang berkaitan
dgn pendidikan utk guru & orang tua serta buku-buku bergambar untuk anak. Beliau
adalah lulusan Institut Pertanian Bogor dan State University of New York,
College at Buffalo, dan pada tahun 2014 mendapatkan beasiswa dari Kementrian
Pendidikan Jepang (Monbukagakusho) untuk program Teacher Training.
Baik
kawan-kawan pembaca, langsung saja ya kita mulai, semoga resume yang saya
buat ini dapat membawa pesan yang bermanfaat untuk kita semua. Membaca buku itu
sama hal nya kita berbicara dengan
orang-orang bijak di massa lalu, dan pastinya setiap manusia ingin dikenang dan
ingin mencatatkan sebuah sejarah didalam hidupnya. Menerbitkan sebuah buku
adalah salah satu jalan untuk bagaimana pikiran kita, perasaan kita abadi hingga
sepanjang massa, dan tentunya dikenang untuk jangka waktu yang lama.
Saat
ini masalahnya menerbitkan buku
dengan membuat buku adalah dua hal
yang berbeda. Membuat buku saat ini bisa dilakukan oleh siapa saja, tapi
menerbitkan buku kemudian diterbitkan oleh penerbit-penerbit besar, itu
merupakan sebuah akibat dari karya yang baik. Namun Jangan jadikan itu sebagai
awal, tujuan atau rencana, melainan jadikan itu sebagai sebuah tantangan. Yang
paling penting adalah bagaimana kita menulis dan menuangkan pikiran kita karena
kita ingin di ingat sepanjang massa, dan penerbitan buku adalah sebagai sebuah
akibat. Saat ini cara menerbitkan buku banyak sekali, yang menjadi faktor utama
adalah bagaimana kita mulai membuat karya lalu mengasahnya menjadi sebuah
intan, menjadi sebuah berlian yang nanti nya itu akan sangat bermanfaat bagi
masyarakat dan sebagai akibatnya buku kita akan diterbitkan.
Didalam
kesempatan ini pemateri merangkum kiat suskes menulis dengan istilah 4 R, yaitu; Renjana,
Rutin, Review, dan Ruang bagi
pembaca.
Kita
bahas satu persatu ya, R yang
pertama adalah Renjana, Renjana adalah bahasa Indonesia dari
passion, passion itu adalah sesuatu yang sangat menarik buat kita, sesuatu yang menjadi pikiran kita, dan sesuatu hal yang jika
kita melakukannya itu terasa mudah dan menyenangkan. Jadi kita harus memulainya
dengan sesuatu yang sesuai dengan rencana kita.
Apapun
itu mulailah dengan sesuatu yang kita kuasai, karena dengan begitu segala
sesuatu nya akan menjadi lebih mudah. Cara paling mudah agar kita terus
termotivasi didalam menulis adalah, bagaimana kita merasa sukses untuk
melakukan sesuatu, sesuatu tersebut ya tulisan kita sendiri. Jadi agar mudah
maka tentukan dulu renjana kita dimulai dari paling mudah, misalkan kita suka
makan, maka kita bisa membuat review
tentang makanan, kita suka nonton Youtube, maka kita bisa membuat review tontotnan youtube tersebut.
Pada
awalnya, pemateri memulai dengan menulis tentang buku-buku pendidikan untuk
orang tua dan guru, buku tersebut ia tulis bersama mentor dan kemudian
diterbitkan. Setelah itu, berdasarkan pengalaman pribadi yang menjadi renjana
dari pemateri adalah bagaimana membuat buku anak, karena pada saat itu mencari
buku anak itu sulit dan buku-buku anank yang berkualitas itu biasanya impor,
harga nya mahal, dan jika diterjemahkan ada konteks-konteks yang tidak tepat.
Sehingga sangat menjadi passion pemateri untuk menciptakan buku-buku anak yang
berkualitas tapi sangat terjangkau.
Kemudian
R yang kedua adalah Rutin, rutin disini bukan hanya rutin
menulis, tapi yang lebih penting lagi adalah rutin membaca. Karena jika rutin
membaca itu akan menjadi sesuatu yang otomatis sehingga kita pun akan memiliki frame apapun yang kita lihat, apapun
yang kita dengar kita ingin menjadikannya sebuah bahan bacaan, sehingga kita
akan selalu termotivasi untuk menulis. Ketika kita banyak membaca, kepala kita akan
dipenuhi oleh berbagai kosakata yang ingin dikeluarkan dalam bentuk tulisan.
Kosakata
didalam membaca tidak sama dengan kosakata lisan. Kosakata membaca
kecenderungannya sangat berkaitan dengan kosakata menulis, tidak demikian
dengan kosakata lisan. Ketika kita mendengar, kita memiliki kecenderungan untuk
ingin mengeluarkannya kembali dalam bentuk kata-kata lisan, tapi jika kita
membaca, maka keinginan kita adalah menerjemahkan kosakata tersebut kedalam bentuk
tulisan yang lain.
Kawan-kawan
semua, menulis itu bisa dimana saja dan kapan saja, ini ada rumus dari pada
penulis yang telah sukses, semoga bisa kita terapkan ya. Rumusnya adalah; “penulis hebat adalah mereka selalu
menyiapkan waktu khusus dan tempat khusus untuk terus menulis, sehingga
terbentuk frame didalam otaknya
ketika dia berada di waktu itu, ditempat itu, itu adalah saatnya dia
mengeluarkan tulisannya”.
So,menulis itu bisa dimana saja, kapan saja,
dan tentang apapun. Apapun yang kita lihat, apapun yang kita rasakan harus kita
tuliskan, jika kita tidak sempat menulis maka kita bisa merekamnya, manfaatkan
kemajuan teknologi saat ini untuk menunjang proses dan kualitas isi tulisan
kita. Karena suatu hari nanti jika kita ingin menulis makan kita harus
mengumpulkan yang berserakan tersebut, jadi catat dimanapun kalau tidak sempat
mencatat maka rekam dimanapun. Jangan lupa ya, hehe…
Hal
diatas juga berkaitan erat dengan kata –kata bijak yang menurut saya keren
banget, begini kalimatnya “orang yang
memendam akan kalah dengan orang yang mengungkapkan, dan orang yang menunggu
akan kalah dengan orang yang melakukan”. Jadi? jangan lupa diungkapkan
lewat tulisan, dan jangan ditunda-tunda, lakukan segera.
Selanjutnya
R yang ketiga adalah Review,
setelah kita menulis maka kita perlu mereviewnya,
ini merupakan proses terpanjang dalam membuat suatu tulisan. Tahap awal
tulislah dulu semua hal yang ingin kita tuangkan dalam bentuk tulisan, tidak
perlu diedit dan dilihat berulang-ulang dan biarkan dia mengalir apa adanya.
Didalam membuat tulisan akan ada tahap review
dan ditahap ini kita bisa melakukan pengulangan dan pengecekan, kita bisa melihat
secara detail alur nya. Review
penting untuk melihat market kita. Didalam mereview jangan jadikan review dari
kita sudah cukup untuk menjadi bahan evaluasi tulisan kita, tapi yang penting
adalah review dari pembaca yang akan dituju.
Terakhir
R ke empat adalah Ruang bagi pembaca, fungsi nya adalah
bertujuan untuk mendapatkan feedback
dari pembaca, kita sebagai penulis jangan mengharapkan feedback positif dari
pembaca, melainkan yang terpenting adalah feedback yang bersifat negative dari
pembaca agar kita bisa memperbaiki isi
dan kualitas tulisan kita. Apa yang harus diperbaiki, apa yang mereka tidak
suka, dan lainnya. Namun ruang pembaca ini jangan sampai menghilangkan jati
diri si penulis. Karena akan banyak review
dari pembaca hal-hal yang tidak kita pikirkan.
Menurut
kita tulisan ini sudah oke, tapi dari sisi pembaca bisa saja belum sepenuhnya
pas, dan yang perlu diingat adalah seorang penulis tidak ada arti nya tanpa
hadirnya pembaca, maka kehadiran pembaca menjadi penting. Karena itu
mempublikasikan tulisan di medsos, meminta orang lain untuk membaca, keluarga
kita untuk membaca itu adalah hal yang penting, karena ada kepuasan tersendiri ketika
ada orang lain yang membaca dan itu yang membuat kita terus termotivasi untuk
selalu menulis.
Didalam
forum sesi tanya jawab ada beberapa hal yang coba saya rangkum, diantaranya :
Bagaimana
kita mengetahui passion kita dengan mudah?
Memang
ada orang-orang yang dari awal sudah tau apa bidang menulis yang akan
digelutinya dan ada juga yang butuh waktu. Cara paling ampuh adalah dengan
terus menulis, nanti akan kelihatan kecenderungan kita. Bahkan, dengan
mengumpulkan bank tokoh, situasi, pengalaman ke dalam bentuk rekaman/tulisan
pun nanti akan terlihat apa yang menjadi renjana kita. Kita bisa lihat dari
bank yang sudah kita kupulkan, apa sih yang menarik untuk kita yang mendorong
kita untuk mengungkapkannya, hal itulah yang disebut dengan renjana kita. Cara
lain paling mudah mengetahuinya adalah dengan melihat mana tulisan yang paling
cepat saya selesaikan dan kita merasa mudah.
Kemudian
apa yang harus dilakukan sehingga dapat
menemukan passion kita?
Berawal
dari sebuah kebutuhan, kondisi buku-buku dari Indonesia yang tidak memuaskan. Kemudian
mencoba untuk menulis buku sendiri dan ternyata itu menyenangkan, tentunya yang
lebih menyenangkan lagi adalah ketika kita mampu meberikan solusi terhadap
permasalahan yang ada.
Kemudian
bagaimana cara mengatur 4 R ini agar menjadi sebuah kesatuan utuh untuk saling
melengkapi dalam menulis?
Kunci
utamanya adalah LAKUKAN. Dengan melakukan maka kita yakin akan menemukan
polanya tersendiri. Yang perlu diingat adalah di awal, tulis dulu apa yang
mudah untuk kita, tapi perlu dipaksakan juga agar menjadi rutinitas. Dengan
begitu kita akan sangat terbiasa. Saat ingin dipublish kepada orang lain, maka
perlu dilakukan review
berulang-ulang. Jangan lakukan review
saat menulis di awal, karena itu akan membuat kita berkutat dengan banyak hal.
Didalam
komponen 4 R, salah satunya adalah Renjana, Renjana ini diletakan di posisi
pertama didalam kkomponen tersebut. Mengapa Renjana diletakkan di poin pertama?
Renjana
sendiri artinya adalah passion, ketertarikan kita pada satu hal yang kita akan
mengerahkan energi kita untuk itu dengan senang hati. Menulis sesuatu yang sesuai
dengan renjana kita, itu akan menjadi kekuatan di awal. Manusia memerlukan reward langsung. Saat kita menulis
sesuatu yang sesuai dengan minat kita, maka kita akan menikmatinya dan hasilnya
pun akan menjadi lebih. Hasil tulisan yang jadi ini menjadi reward sendiri untuk kita sehingga kita
akan terus termotivasi untuk menulis. Setelah itu, barulah berkreasi dengan
berbagai genre agar kita menguasai
menulis berbagai hal.
Apa
yang harus dilakukan agar bisa menghasilkan buku dengan cepat bagi penulis
pemula?
Menulis
dimulai dari yang mudah menurut kita, tema dan topik yang paling dikuasai. Namun
memang tidak ada yang instan, semua
harus melalui proses, dan proses itu akan semakin cepat jika segera memulainya.
Demikian
resume ini disampaikan, semoga bermanfaat untuk penulis sendiri, dan untuk
teman-teman pembaca pada umumnya.
Terima
Kasih dan Tetap Semangat
Zaky
Anshari
Guru
SMA Muhammadiyah 25 Pamulang
Ayo kita membuat buku anak
BalasHapusAyo pak, insyaAllah
HapusMemendam kalah dengan orang yg melakukan
BalasHapusOrang yg menunggu klh dg orang yg melakujan..
So.. Ayuuk segera lakukan.. Menulis menulis dan menulis
Siap,yuuukkk semangat
Hapustorehkan sejarah dengan menulis
BalasHapusBismillah bu.. sama-sama kita torehkan sejarah
Hapusmantap, teruslah menulis, sampai menulis menjadi gaya hidup
BalasHapuskunjungi dan tinggalkan jejak di halobelajarsesuatu.blogspot.com
Siaaap
HapusMantap. Sukses , ayo terbitkn bukunya
BalasHapusHarus banyak belajar pak hehe.. bismillah semoga bisa ya pak
HapusSemoga Puasa Kita diterima oleh Allah SWT www.sarastiana.com
BalasHapusAamiin YRA
HapusMantapp bgt..semangat menulis
BalasHapusSiaaaap.. Semangat
Hapus